Senin, 08 April 2013

'' Ya Ukhti, Kau Berhias Untuk Siapa..??''


( Renungan Untukku,

Untukmu,,,,,

 Dan Untuk Semua )

Bismillahir-rahmanir-rahiim...

Berhias merupakan kegemaran para wanita, tak bisa di nafikan lagi berhias menjadi salah satu fitrah para wanita.
Banyak alasan yang mengawali keinginan berhias, dari yang ingin memelihara kecantikan dan keindahan sampai para muslimah yang kurang percaya diri kalau dirinya tidak berhias.

Wanita muslimah memiliki akhlak dan kepribadian yang berbeda dengan wanita kafir atau wanita jahiliyah,begitupun dengan masalah berhias.

Wanita muslimah adalah wanita yang selalu menjaga dirinya, kehormatannya, kesopanannya dan rasa malu.

Sedangkan wanita jahiliyah adalah wanita yang suka berhias, bersolek, mempertontonkan dirinya untuk menggoda laki-laki yang bukan suaminya.
Naudzubillah.

Tabarruj, salah satu potensi yang paling menghancurkan para muslimah pada zaman sekarang.
Apa itu tabarruj..??

Tabarruj secara bahasa artinya menyingkap dan memepertontonkan.
Sedangkan secara syariat tabarruj menurut Al Jauhary adalah mempertunjukkan perhiasan dan berbagai keindahan wanita kepada kaum lelaki yang bukan suaminya.

''… dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jaman jahiliyah jaman dahulu.''
( Q.S Al Ahzab: 33 )

Bentuk tabarruj wanita jaman jahiliyah jaman dulu yaitu berbaur dengan kaum laki-laki, berjalan berlenggak-lenggok, dan berhias untuk menggoda laki-laki.
Para muslimah berjilbab pun kadang tak menyadari dirinya tengah bertabarruj.

Maka perlu disadari tabarruj bukan hanya menonjolkan aurat saja, tapi memperlihatkan perhiasannya untuk menarik perhatian laki-laki.
Seperti sengaja memperindah wajah dengan hiasan warna-warni selain pada suaminya.
Tentu saja bila dia berhias untuk suaminya, hal seperti ini di perbolehkan bahkan diharuskan.

Larangan tabarruj bukan berarti larangan mutlak untuk mengenakan perhiasan dan berdandan.
Wanita boleh mengenakan perhiasan asalkan perhiasan itu tidak mencolok dan wajar, seperti cincin yang sederhana.

Mereka juga boleh berdandan dengan ringan untuk sekedar menjaga kebersihan. Boleh juga menggunakan wewangian yang tidak semerbak baunya untuk sekedar menutup bau badan agar orang sekitar kita tidak terganggu dengan bau jilbab kita sehingga timbul kesan muslimah yang jorok,tapi itu pun hanya sekedarnya jangan berlebihan.
Asal, semua itu tidak dilakukan untuk menarik perharian lawan jenis.

Sebab, yang disebut dengan tabarruj adalah menampakkan perhiasan dan kecantikan sehingga menarik perhatian dan mengundang kekaguman lawan jenis.
Jika perhiasan atau dandanan tidak menarik perhatian, maka fakta tabarruj tidak terwujud, sehingga ia tidak tergolong tabarruj.

Lantas bagaimana kita menghindari tabarruj..??

Sahabat muslimah,
Perhiasan yang paling berharga pada muslimah adalah rasa malu dan indikasi rasa malu adalah menundukkan pandangan.
Maka tundukanlah pandanganmu.

Lalu ikutilah etika berpakaian muslimah yang syar’i, yaitu menutup seluruh tubuh kecuali yang biasa tampak padanya yaitu wajah dan telapak tangan.
Berpakaian yang tidak transparan dan tidak menonjolkan aurat alias tidak ketat.
Dan ini di sampaikan Rasulullah bahwa di antara penduduk neraka adalah wanita yang berpakaian tetapi telanjang mereka tidak masuk surga bahkan tidak pula mencium baunya.
Naudzubillah.

Lalu janganlah kita menarik perhatian dengan bau parfum yang menyengat, sehingga para laki-laki tergoda oleh kita.
Sehingga kata Rasulullah bila wanita itu menggunakan minyak wangi yang menyengat kemudian lewat di depan laki-laki maka dia di ibaratkan sama dengan pezina. Naudzubillah.

Sahabat muslimah, Cinta kita kepada-Nya palsu, jika kita masih memanjakan nafsu. Bagaimana kita yakin telah bersama-Nya bila dunia lebih kita khawatirkan..??
Ingatlah, bahwasannya semua bentuk ibadah yang kita lakukan telah membuat kita bersama-Nya adalah karna kesadaran kita saat menyikapi dunia.

Maka, mari kita pikirkan lagi, kita ini hendak berhias untuk siapa..??

Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan renungan untuk kita semua dalam rangka menuju yang lebih baik dan menapaki jalan yang diridhoi Allah SWT.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar